Indikasi praktik mafia dalam penyelenggaraan umrah mulai menyeruak tatkala 374 paspor calon jamaah umrah ditahan oleh polda metro jaya belum lama ini. saya sudah mendengar kasus ditahannya beberapa paspor calon jamaah umrah, ini tidak bisa dibiarkan karena melangar hak masyarakat ujar Karding, ia menilai penahanan paspor sangat mengganggu jamaah yang akan menunaikan ibadah umrah, karena itu DPR siap membuka pihak-pihak yang terlibat dalam masalah penahanan paspor tersebut. Seperti diberitakan, kisruh paspor umrah ini terjadi setelah polisi menyita 374 paspor yang diduga menggunakan visa palsu, penyitaan paspor diwarnai sejumlah keganjilan, diantaranya pelaporan yang dilakukan oknum dan dia mengaku sebagai perwakilan dari pemerintah saudi. Dia mengaku perwakilan pemerintah saudi, padahal pemerintah saudi telah menyatakan visa yang dikeluarkan adalah asli, ujar ketua umum Himpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji, Baluki Ahmad saat bersilaturohim ke Republika, rabu (13/4).
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui Kedubesnya di Jakarta menyatakan, tidak akan menolelir keberadaan mafia visa umrah. Sanksi tegas akan diberikan termasuk melakukan deportasi jika yang bersangkutan adalah warga negara Arab Saudi. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Konsuler Kedubes Arab Saudi, Abdulaziz A Argabi. “Siapapun mafianya tidak ada toleran.” Argabi menyampaikan kepada Republika saat ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, Senin (18/4) oknum yang selama ini diduga terlibat dalam kekisruhan persoalan visa bukan pegawai di Kedubes. Pihaknya pun membantah oknum itu merupakan wakil dari Kedubes. “mereka bukan staf dan tidak mewakili pemerintah Arab Saudi,”kata beliau.
Menelisik dari sejarah, mafia haji ataupun orang yang suka menghalangi umat muslim beribadah haji sudah ada sejak dahulu. Ketika baitullah berdiri kokoh, ternyata banyak orang-orang yang tidak menyukainya. Raja Abrahah berusaha merobohkan baitullah, karena dianggap bisa menjadi masalah besar dikemudian hari. Abrahah membangun gereja yang begitu besar, dengan harapan agar orang-orang tidak lagi berangkat menunaikan ibadah haji di Makkah. Secara bersamaan, baitullah diserang agar dengan mudah mengalihkan orang-orang itu pergi ke tempatnya. Di era modern, Abrahah sudah tidak ada lagi. Abrahah di era capitalis berubah bentuknya. Abrahah sekarang berubah dollar dan real. Dunia bisnis Haji dan Umrah begitu menggiurkan. Karena setiap tahun jumlah jama’ah haji dan umrah semakin meninggkat. Apalagi, hotel-hotel mewah menjadi pagar baitullah. Mafia haji dan umrah dimana-mana. Mulai mafia kambing, mafia ibadah haji, mafia pemondokan haji (hotel), visa umrah dan haji, sampai mafia mencium hajar aswad telah menghiasi dunia haji dan umrah. Nyaris, baitullah dikelilingi oleh mafia-mafia yang setiap saat menodai kesucian baitullah. Satu kata, tujuan mereka hannyalah ingin mendapatkan uang lebih, sebab persaingan ekonomi semakin sulit. Jadi memang kejahatan usdah ada sejak dahulu dan mungkin memang diciptakan untuk menguji kaum-Nya, sekarang tiggal individu jemaah haji tiu sendiri yang harus berhati-hati dalam menghadapi mafia umrah dan haji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar